Mengenal Karakter Dan Budaya Masyarakat Perancis
Seperti masyarakat Eropa pada umumnya atau gaya hidup orang barat, kehidupan di Perancis tidak jauh berbeda. Sebuah rumah akan dihuni oleh ibu dan ayah serta anak atau ditambah kakek-nenek, ini
merupakan
hal yang normal. Pada umumnya, seorang ayah akan bertugas mencari pekerjaan
guna menafkahi keluarga, sementara seorang ibu mengurus pekerjaan rumah dan
mendidik anak. Namun, semua ini berangsur mengalami perubahan sejak adanya
gerakan kesetaraan gender oleh kaum perempuan sekitar tahun 1970. Sejak saat
itu, seorang ibu bebas melakukan apapun yang dilakukan seorang ayah, seperti
bekerja dan sebagaianya.
Sejak akhir
tahun 1960 atau awal 1970, pola hidup keluarga di Eropa khususnya Perancis
mengalami perubahan :
1. Penurunan
jumlah pernikahan
2.
Peningkatan hubungan tanpa pernikahan (cohabit)
3.
Peningkatan jumlah perceraian
4. Penurunan
jumlah kelahiran anak
5. Kenaikan
jumlah keluarga dengan orang tua tunggal
6.
Peningkatan jumlah orang yang hidup sendirian
Penundaan
pernikahan pada pasangan muda sudah lazim di Perancis, mereka mungkin akan
terlebih dahulu memiliki anak baru kemudian menikah. Di Perancis perempuan yang
menikah pada usia 15 tahun harus memperoleh kesepakatan dari orang tua, sementara
di usia 18 tahun mereka diberi legalitas penuh untuk menikah.
Rutinitas Keseharian
Orang Perancis biasanya akan memulai
hari mereka sekitar puku 7 pagi. Mereka sarapan dengan segelas kopi atau teh,
sereal, roti yang dimentegai + selai serta jus buah. Sang ibu akan mengantar
anaknya pergi ke sekolah lalu berangkat kerja dan seorang ayah akan langsung
pergi ke kantor.
Sebagian
besar wanita di Perancis adalah wanita karir, memiliki kesibukan yang amat
banyak sehingga anak-anak kadang makan malam di sekolah. Banyak orang tua di
Perancis yang menggunakan jasa penitipan anak sekolah atau menyewa pengasuh
untuk mengurus anak, khususnya ketika jam kerja tidak sesuai. Pukul setengah 9
malam anak-anak biasanya diharuskan pergi tidur.
Kehidupan Kota dan Negara
Berpenduduk
61 juta jiwa membuat Perancis menjadi negara dengan populasi tertinggi di
Eropa. Sekitar 44,2 juta orang berada di daerah perkotaan (75,5%).
Diperkirakan, setiap ada 10 orang maka 2 diantaranya adalah tinggal di Kota
Paris. Padahal Paris bukanlah kota terbesar, masih kalah dengan Lyon, Marseille
dan Lille.
Orang-orang
di Perancis menganggap bahwa memiliki mobil adalah sebuah keharusan. Setidaknya
mereka akan memiliki satu buah mobil untuk bepergian ke kota. Hidup kedaerahan
hampir sulit ditemukan disini, anak-anak bahkan harus berangkat sekolah ke kota
begitu juga orang tua mereka yang bekerja.
Usaha-usaha
kecil (kalau di Indonesia UMKM) sudah menghilang, yang ada hanyalah mal-mall
yang berkembang hingga ke desa. Fasilitas publik yang modern memang mudah
diakses, sekitar 90% dari penduduk Perancis dapat mengaksesnya hanya sekitar
satu jam dari rumah mereka.
Begitulah di
negeri ini hidup serba modern.
Hiburan dan Aktivitas di Waktu
Luang
Pergi ke
kolam renang, perpustakaan, belanja, menonton acara, main game adalah cara
mereka menghabiskan waktu luang. Banyak anak muda sangat gila dengan game-game
terbaru dan dunia maya. Ini sebetulnya sangat disayangkan, karena mereka
menjadi kehilangan gagasan realitas sehari-hari dan hilang kontak dengan dunia
luar. Ini bahkan bisa berakibat pada sifat egois yang mungkin tumbuh.
Di sisi lain
remaja perempuan lebih tertarik dengan aktivitas seperti karaoke-an.
Selebihnya, di waktu libur mereka juga sewaktu-waktu pergi ke pantai/laut atau
gunung menikmati liburannya. Beberapa warga juga ada yang hanya tinggal di
rumah.
Nilai-nilai dan Cara Berpikir Orang
Perancis.
Sejarah dan
budaya yang kaya merupakan warisan terbesar Perancis. Kesalahan orang Perancis
adalah berlebihan dalam mencintai negara mereka. Itulah yang kadang membuat
mereka hanya memiliki sedikit kepedulian terhadap negara-negara asing.
Meskipun Perancis adalah negara yang
modern, mereka tetap masih sangat tradisional dalam cara berpikir. Hanya saja,
Perancis bertentangan dengan negara Eropa lain soal kaum Gay, sejumlah politisi
masing terus berjuang menolak serikat kaum Gay.
“Ladies
first” juga melekat disini. Seorang pria akan selalu membiarkan pasangannya
berjalan lebih dulu, apalagi ketika hendak memasuki pintu.
Nah sekarang
kita sudah mengenal lebih dekat kehidupan di Perancis, ya setidaknya ada
gambaran bila sewaktu-waktu anda berlibur atau kuliah di Perancis.
Komentar
Posting Komentar